Tega! Jadi Korban Tarbrak Lari, Dua Sejoli ini Malah Dibuang Pelaku ke Sungai
RadarIslam.com ~ Jadi korban tabrak lari, Handi Harisaputra dan Salsabila (14) malah dimasukan ke dalam bagasi mobil di Nagreg.
Jasad mereka lalu
dibuang di Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.
Sudah seharusnya, saat terjadi kecelakaan ada pihak yang mau
membantu menolong korban kecelakaan di jalanan.
Namun, yang terjadi pada Handi dan Salsabilla sungguh nahas.
Setelah menjadi korban kecelakaan antara motor korban dan
mobil pelaku.
Bukannya menolong kedua korban ke rumah sakit, pengemudi
mobil minibus berwarna hitam tersebut malah membawa kabur tubuh dua remaja itu.
Pelaku yang mengemudikan mobil minibus tersebut belum
diketahui identitasnya itu, menabrak Handi Harisaputra dan Salsabila di kawasan
Nagreg, yang merupakan perbatasan antara
Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021).
Tetapi bukannya dibawa ke rumah sakit atau terdekat,
pengemudi itu malah memutuskan untuk membuang tubuh dua remaja tersebut.
Kedua korban yakni Handi dan Salsabila ditemukan sudha tidak
bernyawa di Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.
Peristiwa beraal ketika Salsabila dijemput kekasihya, Handi
Saputra dari rumahnya di salah satu daerah Kabupaten Bandung, Rabu siang.
Keduanya pun pergi menggunakan sepeda motor, dimana Handi
yang mengendarainya.
Sekitar pukul 15.49 WIB, pihak keluarga mendengar berita
kedua remaja tersebut mengalami kecelakaan di depan POM Ciaro.
“Awalnya Salsabila sedang tidur di rumah, lalu dijemput oleh
teman laki-lakinya. Selang beberapa menit, ada warga yang memberitahu, mereka
kecelakaan,” papar paman Salsabila, Deden Sutisna (41).
Mendengar kabar mengejutkan tersebut, Deden dan warga
lainnya memutuskan untuk ke Tempat Kejadian Perkara (TKP)
“Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan
Raya kan cuma 10 menit,” tutur Deden.
Deden menjelaskan kedua korban malah sudah dibawa oleh mobil
penabrak dengan alasan sebagai bentuk pertanggung jawaban dengan membawa kedua
korban ke rumah sakit.
“Saat warga ada yang mau ikut, ada pelarangan dari yang
berada di mobil tersebut,” sambungnya.
Deden mengungkapkan, berdasar penuturan warga yang ada di tempat kejadian, di dalam mobil tersebut ada tiga orang.
“Dalam mobil itu ad tiga orang, korban pada saat itu dalam
keadaan tak sadarkan diri,” terangnya.
Deden mengatakan ia kemudian pulang ke rumah dengan membawa
sepeda motor untuk bisa segera menyusul keponakannya tersebut.
Deden memutuska untuk
menuju Puskesmas terdekat di daerah tersebut.
“Pikiran saya langsung ke Puskesmas, pas dicari korban tak
ada, mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga,” papar
Deden.
Deden pun kembali lagi ke lokasi kejadian untuk mendapatkan informasi
dari warga yang tadi membantu keponakannya saat terjadi insiden tersebut.
“Tapi setelah beberapa rumah sakit didatangi, masih juga
korban tak ditemukan,” ujarnya.
“Padahal saat tiba di jalan raya, mungkin mobil yang membawa
kepnakan saya baru berjalan sekitar 500 meter,” tuturnya.
Deden pun mengendarai motor untuk mengejar mpbil yang
membawa kedua korban, tetapi mobil tersebut tidak terkejar sebab dirinya mengaku
fokus langsung ke Puskesmas dan Rumah Sakit.
Namun Deden pun mendapatkan kabar yang begitu mengejutkan selama
sepekan berikutnya.
Kedua jasad korban malah dibuang dan ditemukan di Sungai
Serayu wilayah jawa Tengah.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry, menuturkan
jika kedua korban ditemukan sudah meninggal dumia.
Berry mengungkapkan jika jasad Handi ditemukan tewas di
Sungai Serayu Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, Salsabila juga ditemukan tewas di muara
Sungai Serayu, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap pada hari yang sama.
“Saat ditemukan, kedua jasad korban ditemukan tanpa
identitas.” Jelas Berry.
Sampai pada akhirnya, penemuan jasad Haris dan Salsabilla
baru diketahui seminggu kemudian oleh keluarga korban dari pihak Kepolisian
yang memberi kabar.
Keluarga kedua pihak korban pun bersama tim Polrestabes
Bandung datang ke Polresta Banyumas, Jumat (17/12/2021).
Keluarga korban langsung memberikan konfirmasi apabila kedua
jasad merupakan anggota keluarga mereka yang hilang setelah mengalami
kecelakaan di Bandung.
“Setelah penyidik menunjukkan foto gigi, pakaian dan
barang-barang yang dikenakan, orangtua korban mengakui atau meyakini mayat yang
ditemukan di Sungai Serayu merupakan anaknya (Handi Harisaputra),” jelas Berry.
Sampai pada Jumat kemarin, Polisi masih melakukan
penyelidikan dengan memeriksa kamera pengawas atau closed circuit television
(CCTV) di sekitar lokasi kecelakaan tersebut.
Dan dari hasil pemeriksaan rekaman CCTV itu, polisi menduga
Handi dan Salsabila dibawa oleh pelaku yang tak lain adalah, pengemudi
kendaraan minibus yang menabrak keduanya.
Pelaku yang tak bertanggung jawab itu diduga menggunakan
pelat nomor B asal Jakarta.
“Orangnya kabur, kami minta doa mudah-mudahan segera
terungkap,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandung Kompol Rislam
Harfia.
Setelah berhasil teridentifikasi, jasad handi dan Salsabilla
langsung dibawa pulang oleh keluarga masing-masing dan dimakamkan dengan layak.
Jenazah Salsabila tiba di Kampung Cilame, Desa Ciaro,
Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (19/12/2021).
Kedatangan jenazah korban tabrak lari itu pun disambut
tangis oleh keluarga yang menyambut jasad Salsabilla.
Kedua orang tua Salsabila merasa sedih dan berderai air mata
ketia ambulans yang membawa jasad putrinya dari Cilacap, Jawa Tengah tiba di
rumah duka.
Pihak keluarga dan warga sekitar pun mengantarkan jenazah
Salsabilla ke pemakaman setempat sambil mengumandangkan salawat.
Sementara itu, di hari yang sama, Handi Saputra dibawa
pulang oleh keluarganya yang tinggal di Lmbangan, Kabupaten Garut.
Kedatangan jenazah Handi juga disambut isak tangis keluarga
dan warga yang mengenal almarhum sejak sore hari karena sudah menunggu
kepulangan jasad pemuda tersebut.
“Setega itu, ditabrak dibuang lagi, sakit hati saya sebagai
orangtua anaknya dibuang ke kali, kayak anjing aja,” ungkap Ayah dari Handi
Harisaputra), Entes Hidayatullah sambil berurai air mata.
Handi pun dimakamkan di permakaman umum Kampung Cijolang,
Desa Cijolang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (19/12/2021) dini hari.
Yang lebih mengharukan, Salah satu kakak laki-laki korban mengalami
histeris ketika jenazah adik kesayangannya itu akan dimasukkan ke liang lahat.
Sang kakak kemudian dibawa menjauh dari liang lahat untuk bisa
ditenangkan dan ikhlas dengan kepergian adik tercintanya.
Keluarga kedua korban pun meminta pihak kepolisian agar bisa
mengusut tuntas tragedi kecelakaan tersebut yang dinilai kejam dan tidak
manusiawi.
“Mohon kepada bapak-bapak petugas kepolisian, saya dengan
sangat memohon, dapatkan itu orangnya, dia juga pasti punya anak, pokoknya saya
minta dapet pelakunya,” pinta Entes.
Sampai saat ini pihak Kepolisian masih menyelidiki dan
memburu pelaku utama kecelakaan tersebiut dengan mengumpulkan banyak petunnuk
dan juga keterangan para saksi. (*)