Viral! Mahasiswi Cantik jadi Kuli Angkut Semen, Rela dibayar 600 Perak per Sak
Gadis muda yang berparas cantik ini, tak gengsi melakoni
sebagai pekerjaan kasar, yakni kuli angkat semen.
Gadis berusia 21 tahun tersebut kini tercatat sebagai
mahasiswi di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Ternyata, ia rela melakukan pekerjaan kasar itu dengan kedua
orang tuanya.
Yang paling miris, Aini hanya menerima upah yang sangat
kecil, yakni hanya Rp 600 saja.
Aini akan menerima Rp 600 setiap ia mengangkut sak semen.
"Angkat semen 1 sak dahulu cuma Rp 500, sekarang Rp 600,
naik Rp 100," tutur Aini.
Kemudian Aini mengatakan menjadi kuli angkut semen, sudah ia
lakoni sejak masih di bangku SMA.
Aini setuju melakoni pekerjaan kasar tersebut, dengan alasan
ia merasa sangat tak tega melihat kedua orang tuanya.
Aini mengaku tak ingin kedua orang tuanya yang juga bekerja
sebagai kuli angkut, selalu pulang larut malam.
Supaya pekerjaan orang tuanya bisa cepat selesai, Aini
memutuskan untuk ikut bekerja menjadi kuli angkut juga.
"Awalnya karena orang tuaku pekerja angkat semen, mama sama bapak. Terus pas kelas 1 SMA kan mamaku sering pulang malam, tengah malam, kadang subuh baru pulang," jelas Aini.
"Aku heran karena orang tua selalu pulang malam. Saya
memang sering mau ikut, lama-lama juga ikut bantu-bantu angkat semen," sambungnya.
Aini mengakui jika pekerjaan yang ia lakoni itu memang
terasa sangat berat dan melelahkan.
Bahkan pekerjaan sebagai kuli angkut, dilakoni kaum pria
karena banyak menguras tenaga fisik.
“Aku juga kerap mengalami cedera di bagian bahu, karena
selalu menahan beban yang tidak bisa dibilang enteng,” papar Aini.
"Awalnya susah sekali, sampai berdarah itu bahu, sakit
sekali. Lama kelamaan sudah biasa, ternyata begini pekerjaannya orang
tuaku," imbuhnya.
Kini Aini berstatus sebagai mahasiswi perantau. Namun Aini tak
melupakan studi yang tengah dijalani di kampusnya.
Ia mengatakan kalau pekerjaan yang ia lakoni sebagai kuli
angkut hanya setiap akhir pekan saja.
“Setiap hari Kamis, aku biasanya akan pulang ke Pinrang
untuk bekerja jadi kuli angkut,” tuturnya.
“Kemudian setiap Minggu sore, aku akan kembali ke Makassar
untuk menjalani perkuliahan pada esok harinya,” imbuhnya.
Dengan bayaran Rp600 per satu sak semen, Aini mengaku bisa
mengantongi uang sebesar Rp 400 ribu setiap akhir minggunya.
"Dalam satu mobil biasanya mengangkut 850 sak semen, sesuai rezeki, sih. Kalau ada yang panggil, kalau mobil truk minta bantu dulu angkat semen ke toko. Totalnya paling Rp400 ribu," papar Aini.
Walau pekerjaan tersebut dinilai tak lazim untuk mahasiswi seperti dirinya.
Tetapi Aini merasa tidak merasa gengsi sama sekali.
Bahkan Aini mengungkapkan jika memang niat utamanya adalah untuk membantu orang tua.
"Motivasi saya kerja itu orang tua. Jangan malu, jangan
gengsi. Apapun pekerjaan yang jelas hahal, jangan pernah malu. Karena sekarang
kalau malu tidak akan bisa berkembang," pungkasnya.
Aksi Aini ketika memikul semen itu, sontak mencuri perhatian
para netizen.
Banyak sekali warganet yang mengaku merasa salut dengan keinginan
Aini saat melakoni pekerjaan berat yang biasa dilakuka kaum Adam tersebut.
"Sukses terus buat kamu. Semoga ini jadi motivasi buat
yang lainnya," ujar salah satu akun netizen.
"Seneng aja liat cewe gak malu kerja kayak gini, yang
penting halal kan," timpal netizen lainnya. (*)