Warga Kampung Miliarder Tuban Menyesal Jual Tanahnya ke Pertamina, Dulu Kaya Kini Jadi Pengangguran - RadarIslam.com

Warga Kampung Miliarder Tuban Menyesal Jual Tanahnya ke Pertamina, Dulu Kaya Kini Jadi Pengangguran



Warga Desa Wadung Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang kisahnya sempat viral karena menjadi miliarder dadakan, kini resah dan menyesal karena sebagian besar dari mereka banyak yang menganggur dan uangnya hampir habis. 

Kampung miliarder berawal dari warga yang berama-ramai menjual tanahnya kepada PT Pertamina Rosneft. 

Ternyata kebahagiaan mereka menikmati uang hasil penjualan tanah tidak berlangsung lama. Kini mereka menghadapi masalah baru karena sawah dan ladang mereka yang dulu merupakan sumber mata pencaharian kini telah menjadi milik kilang minyak Tuban PT Pertamina Rosneft. 

Alhasil banyak diantara mereka yang kini berganti mata pencaharian atau alih profesi dan bahkan menjadi pengangguran karena untuk berganti pekerjaan yang baru ternyata tidaklah mudah.
 
Menurut Ghoni, ketua Paguyuban Karang Taruna ring 1 Proyek GRR (Grass Root Refinery) pada Selasa, 26/1/2022, ada dari warga yang merupakan petani tulen menjual tanah dan rumah yang ditempatinya. Lalu mereka membeli lagi tanah di Wadung juga dan membangun rumah dan ternyata uangnya habis.

Mereka berharap mendapat keuntungan dari penjualan lahan dan tanah mereka namun yang terjadi adalah sebaiknya.

Dengan terpaksa rumah yang dibangun dijual kembali untuk membeli tanah dan rumah yang ukurannya lebih kecil.

Ghoni mengatakan bahwa rumah warga di ring satu proyek kilang Tuban memang terlihat  mewah dan megah . Namun demikian warganya masih membutuhkan pekerjaan bagi mereka yang masih menganggur.

Ghoni juga berpendapat jika Wadung disebut Kampung Miliarder itu sebenarnya kurang pas, sebab awalnya orang sudah memiliki rumah lalu dijual dan dibelikan rumah lagi.

Desa Wadung mempunyai empat dusun itu, yang terkena pembebasan tanahnya pada waktu itu sedikit. Kebanyakan mereka adalah warga dusun Wadung, Tadahan,  dan Boro Wadung.

Senin, 24 Januari 2022 Ghoni mengatakan bahwa warga ikut berunjuk rasa guna menagih janji dari pihak Pertamina. Warga yang telah menjual tanahnya dijanjikan akan dibantu mendapat pekerjaan di proyek.

Namun, menurut Ghoni, banyak pemuda desa yang sudah menyerahkan berkas lamaran pekerjaan ke kilang malah seolah-olah dipersulit dengan aturan yang ada.
    
Memang ada juga yang sudah bekerja di kilang sejak awal dan butuh security, tapi jumlahnya hanya sekitar 30 orang. 

"Beberapa warga yang nganggur ini dulunya adalah petani, buruh tani ke warga yang memiliki lahan luas. Namun untuk saat ini jangankan menjadi petani, untuk menjadi buruhnya petani pun sudah tak bisa, sebab lahannya sudah dijual," Ghoni menambahkan.
 
Salah seorang warga (Mugi) mengatakan bahwa lahan mereka dulu dapat ditanami jagung dan cabai dan setiap kali panen dapat menghasilkan Rp 40 juta. Kini mereka tak punya lahan dan tak memiliki penghasilan.

Menurut cerita, warga Tuban yang mendadak jadi 'miliarder' dan membeli mobil mewah saat ini mengatakan mulai kehabisan uangnya. Salah satu pasangan Ali Sutrisno dan Siti Nurul yang mendapat 'uang kaget' sebesar Rp17 miliar, kini tinggal memiliki uang kurang lebih Rp 50 juta.

Kebanyakan petani di Tuban sebelumnya melepas tanahnya  mereka sekitar Rp 600 ribu-Rp 800 ribu per meter atas pembebasan lahan dari Pertamina untuk proyek New Grass Root Refinery (NGRR).

Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto kala itu menceritakan terdapat sekitar 225 warga yang menerima pembayaran atas pembebasan lahan mereka. Kala itu, transaksi penjualan tanah tertinggi dapat mencapai Rp 25 miliar. Kebahagiaan warga kemudian diekspresikan dengan cara membeli mobil mewah bersama-sama.

Adapun mobil yang dibeli berasal dari berbagai merek dan kelas mulai Sport Utility Vehicle (SUV) sampai dengan kendaraan niaga berupa pikap kecil. Video aksi borong mobil tersebut sontak viral dan menjadi bahan perbincangan warganet di Media Sosial pada pertengahan Februari 2021 silam.



Share This !