Dorce Gamalama Kesal Wasiatnya Ingin Dimakamkan sebagai Perempuan Dikritisi Ulama - RadarIslam.com

Dorce Gamalama Kesal Wasiatnya Ingin Dimakamkan sebagai Perempuan Dikritisi Ulama

 


RadarIslam.com ~ Selebriti senior Dorce Gamalama, mencuri perhatian publik belakangan ini ketika dikabarkan sudah tak sadarkan diri.

Kondisi kesehatan artis serba bisa ini sebelumnya dikabarkan sudah membaik, namun rupanya mendadak kondisinya menurun drastis, dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit lagi.

Belum lama ini, pernyataan Dorce Gamalama membuat netizen heboh tentang wasiatnya yang dimakamkan sebagai perempuan.

Keinginan atau wasiat presenter kondang tersebut sontak menuai berbagai macam reaksi dari netizen, dan tidak sedikit yang menghujat artis senior tersebut.

Tak hanya netizen dan orang awam yang memberikan komentar tentang wasiat Dorce Gamalama.

Sejumlah pemuka agama Tanah Air juga sempat mengomentari wasiat terakhir Dorce Gamalama yang ingin diperlakukan sebagai perempuan saat ia meninggal dunia kelak.

Dorce Gamaama pun mulai gerah perihal rencana prosesi pemakamannya yang terus jadi bahan pembicaraan masyarakat sampai para ulama, akhirnya artis era 80-an ini angkat bicara.

Dalam videonya yang viral di jagat maya, Dorce mengimbau agar pihak luar, diminta untuk tak terlalu ikut campur dalam urusan tata cara memandikan jenazah dirinya.

“Kepada Kyai, ustaz-ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya,” papar Dorce Gamalama.

Dorce mengungkapkan bila dirinya akan selalu siap diperlakukan sebagai jenazah laki-laki maupun perempuan saat ia meninggal dunia kelak.

“Mau kain kafannya 7 lapis, mau 8 lapis saya serahkan kepada yang mengurus, mau perempuan boleh, laki-laki boleh, jadi siapa saja boleh yang memandikan saya,” kata artis kelahiran 21 Juli 1963.

Dorce pun meminta kepada netizen dan khususnya para pemuka agama agar berhati-hati dalam menyampaikan pesan supaya tak menyinggung siapa pun.

“Jadi kyai-kyai yang sudah terkenal sekalipun, jangan memberikan komentar yang tidak baik, seharusnya Anda memberikan pesan dan juga himbauan kepada siapa pun, karena saya juga hanya manusia biasa, yang punya tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya,” pungkasnya.


Ramainya kontroversi dan hujatan untuk sang aktris sampai membuat salah seorang ulama kondang, Buya Yahya sampai turun memberikan komentar tentang wasiat Dorce Gamalama tersebut.

Buya Yahya mengungkapkan jika seorang laki-laki yang terlahir dengan fisik sebagai laki-laki, kemudian diubah menjadi perempuan, pada hakikatnya dia tetap seorang laki-laki.

“Cara merawat jenazahnya laki-laki, karena dia bukan perempuan sesungguhnya,” papar Buya Yahya.

Lanjut Buya Yahya, tak sedikit orang yang memang mempunyai ujian dalam identitas sejatinya atau masalah gender.

“Hanya dibuatkan alat seperti alat perempuan, tidak akan berubah menjadi perempuan (utuh) kecuali yang terbukti kelaki-lakiannya atau perempuannya,” kata Buya Yahya.

Buya mengungkapkan ada orang yang lahir dengan gender yang tak jelaspria atau wanita, karena alatnya tidak terbentuk jelas atau memiliki kelainan.

“Tapi kadang seiring berjalannya waktu itu tampak hormon ke-lakian nya, semuanya dilihatkan kepada ahli,” sambung Buya Yahya.

Namun secara tegas Buya Yahya mengatakan jika pria yang berniat berubah menjadi perempuan tetap diperlakukan sebagai pria saat ia meninggal. 

“Dia tetap ahli iman, bukan keluar dari iman, kalau meninggal ya semoga Allah ampuni.Kalau yang hidup jangan tiru karena besar dosanya, tapi kalau sudah meninggal jangan di dosa-dosakan wong dia orang beriman kok,” jelasnya.

Walaupun begitu, Buya Yahya mengaku merasa kecewa dengan hujatan dan caci maki yang diarahkan kepada Dorce Gamalama tentang wasiatnya itu.

“Bila ada teman-teman yang sedang diuji oleh Allah, itu kami ingin menyambungkan dengan mereka untuk mengobrol secara khusus, bukan untuk dihinakan kemudian dilaknat, enggak,” katanya.

Buya Yahya mengimbau jika ada satu hal yang berbeda dalam seorang muslim yang perlu dibenahi, sebaiknya dinasihati.

“Jadi jangan dibiasakan untuk mencaci maki atau mengolok-olok,” tandas Buya Yahya. (*)

Share This !